KONTINGEN PAROKI KUMBA TAMPIL BEDA

 KONTINGEN PAROKI KUMBA TAMPIL BEDA



Lepas sejenak. Sendirian tapi tidak kesepian. Begitulah keadaan sesungguhnya. Paroki Kumba ditinggal sejenak oleh Pastor Paroki dan ketua Pelaksana I DPP. Mereka pergi untuk menjadi bagian dalam Festival Golo Koe. Mereka pergi selama sepekan. Roda paroki tetap berputar karena semuanya terjalin dan bekerja sama dalam sistem yang mantap. Senin (8 /8/2022) mereka bertolak dari Pastoran paroki  Kumba pukul 9.20 Wita. Pastor paroki Kumba RD. Andi Latu memimpin langsung rombongan peserta Festival dari Paroki Kumba. Mereka adalah ketua pelaksana I DPP bpk. Flori Mentot, ketua Stasi Carep  bpk. Bastian Mone, Sekretaris I bpk. Valens Gara, Sekretaris II bpk. Narsi Paus, Fotografer Desi dan Vani dan 8  anak SEKAR yang akan mengisi acara dalam festival nanti.  Perjalanan diawali dengan doa dan berkat perutusan dari pastor paroki. Semua perlengkapan sudah siap rapi. Spanduk menghiasi wajah depan kendaraan rombongan. Sepanjang jalan lantunan Mars Paroki Kumba dan lagu Tahun Pastoral Parowisata Holistik 2022 berkumandang dari toa kendaraan rombongan. Asyik dan penuh semangat. Gegap gempita perjalanan dirasakan oleh setiap orang yang berpapasan atau yamg dilewati kendaraan rombongan. Ini tampak dari gestur mereka. Mereka menoleh ke arah rombongan lalu mengacungkan jempol dengan senyum yang indah. Tampak pastor paroki Kumba merespon itu semua dengan jempol dan senyum yang paling manis semanis gula rebok dari Ranggu. Hehehe.




 Perjalanan dinikmati dengan sungguh-sungguh. Tidak buru-buru. Beberapa kali menepi di pinggir jalan untuk sejenak ambil oksigen baru yang lebih segar. Di Rangga misalnya. Kami sejenak menepi. Melenturkan badan yang sedikit tegang karena duduk yang cukup lama. Tapi ini hanya sekedar alasan untuk menepi dan menikmati alam Rangga yang indah. Asyik benar coi. Rombongan singgah di Malawatar. Mengisi kampung tengah yang sudah tidak berpenghuni lagi. Hawa panas mulai menyerang rombongan. Ini Lembor coi. Pasti panas. Kalau tidak panas berarti ini bukan Malawatar. Atau tetap saja Malawatar tapi golongan darahnya sudah berubah. Hehehe. Hidangan yang sudah tersedia seolah mengusir hawa panas. Rombongan menikmati santap siang dengan lahap yang diawali dengan doa Anjelus. Kudus benar coi. Taat juga. Harus begitu. Anak Tuhan harus tekun dan setia. Hehehe.  Perjalanan selanjutnya lebih asyik lagi. Panas kalah. Musik era 80-90an bergema sepanjang jalan. Hamparan sawah Lembor indah dan berlalu begitu saja karena harus terus berlangkah maju. Labuan tetap menjadi tujuan akhir dan fokus utama. Rombongan tiba di Labuan Bajo pkl. 15.02 Wita. Rombongan langsung diterima di KBG St. Pius XII Paroki Roh Kudus Labuan Bajo. Rombongan disambut oleh ketua KBG dengan acara adat. Neka hemong pede dise ende mbate dise ame. Ritus budaya mewarnai proses penyambutan ini. Berbudaya, rileks dan penuh kekeluargaan. 





Selepas itu, rombongan bergegas ke Kampung ujung mengikuti defile, dan opening ceremony Festival Golo Koe. Rombongan lengkap dengan kostum khas paroki dengan songke dan selendang Manggarai. Tidak ketinggalan baliho, bendera merah putih, bendera kepausan dan panji paroki. Yel-yel sudah disiapkan. Semuanya berbaris dan beriringan menuju Water Front City. Ada 86 paroki se-Manggarai Raya keuskupan Ruteng tampil dalam parade ini. Juga ada dari berbagai lembaga pendidikan, instansi pemerintahan dan swasta, paguyuban Bali, dan paguyuban Sulawesi Selatan. Rombongan berada di belakang paroki Cewonikit. Kumba paling heboh sudah. Ketika yang lain tanpa yel-yel paroki Kumba tampil beda. 




Yel dikumandangkan. Ramai. Tribun gemuruh. MC nyambung. Kumba membuat semuanya menjadi berbeda. Seru. Komen bermunculan. Spontan. "Kumba mantap." Di sisi lain terdengar, "Gaya betul Kumba ini eh." Itulah Kumba. Selain yel-yel Kumba juga dalam mengitari Labuan Bajo selalu diiringi dengan Mars St. MIKAEL Kumba dan lagu Tahun Pastoral Pariwisata.  Semua menoleh ke Kumba. Kumba menarik perhatian. Ini tidak berlebihan. Ini sesuai fakta coi. Acara open ceremony dimeriahkan oleh konser dari musisi kenamaan Manggarai Ivan Man. Sebelumnya acara pembukaan ini dimulai dengan sapaan adat dan doa tahun pariwisata.  Vikep Reo RD. Herman Ando tampil sebagai muu tungku dalam ritus ada. Sementara RD. Ompi tampil memimpin doa tahun pariwisata. Open ceremony ini dipandu MC keren Rudy dan Metik.  Di sisi lain pameran UMKM dan kuliner lokal mewarnai indahnya acara inj. Setiap paroki memiliki stan. Ada 86 paroki dan 86 stan disiapkan untuk mereka. 




Mereka menampilkan dan menawarkan karya mereka. Ruang untuk UMKM lain juga terbuka untuk mengisi setiap stan yang sudah disiapkan. Produk lokal tampak di setiap stan. Ada gula rebok, loce, songke, halia, moke, dan masih banyak lagi. Acara malam ini berlangsung hingga pukul 23.00 Wita.


Comments

Popular posts from this blog