SMA NEGERI 2 LANGKE REMBONG RAMAIKAN PARADE DAN KARNAVAL BUDAYA DI KELURAHAN PAU
SMA NEGERI 2 LANGKE REMBONG RAMAIKAN PARADE MERAH PUTIH DAN KARNAVAL BUDAYA DI KELURAHAN PAU
![]() |
Tampak Evan dan Anje bersama Laskar Smandu |
Perayaan HUT ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia di kelurahan Pau kecamatan Langke Rembong Manggarai berlangsung meriah. Usai menggelar upacara apel bendera Rabu (17/8/2022) di halaman Kampung Lempe yang dihadiri Lurah Pau, perangkat kelurahan, ketua-ketua RW dan RT se-kelurahan Pau, tokoh masyarakat, utusan lembaga pendidikan dan gereja, sehari sesudahnya tepatnya Kamis (18/8/2022) dilangsungkan parade Merah Putih dan Karnaval budaya serta pentas seni. Kegiatan ini diikuti oleh utusan dari 30 RT, sekolah dari TK hingga SMA, biarawan/i, organisasi bela diri, dan organisasi kepemudaan se-kelurahan Pau. Semua peserta dalam parade dan karnaval ini berkumpul di depan Katedral lama yang merupakan titik start kegiatan. Mereka berada di sana sejak pkl.13.30 Wita. Sebelum parade dimulai pkl.14.00 Wita korlap menyampaikan arahan tentang urutan dan rute perjalanan. Peserta berpawai dengan rute dari Katedral lama - Pasar Puni - Wae Gogol - depan Kantor kelurahan Pau - depan Gereja Cewonikit - Dongang - Natas Pau Ngawe. Sepanjang perjalanan para peserta mengumandangkan yel-yel, pekikan kemerdekaan, lagu-lagu perjuangan dan kebangsaan. Selain itu, drumband anak-anak TK menambah semaraknya suasana.
Mereka tampil ceria. Mereka menantang sengatan mentari. Hawa panas di siang bolong sirna. Semua menikmati perjalanan dengan penuh semangat dan suka ria. Di sela-sela parade, Lurah Pau Yustinus Jonadi Janta, S.Fil sempat menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan terkait kegiatan ini. Beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk partisipasi warga kelurahan Pau dalam memeriahkan HUT ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan dilaksanakan secara spontan sebab dibuat tanpa biaya. Warga setiap RT secara spontas mendukung kegiatan ini. Tidak ada sponsor khusus. "Parade Merah Putih, karnaval budaya dan pentas seni ini digagas atas dasar semangat cinta tanah air, semangat mengisi kemerdekaan dan memaknainya sesuai konteks budaya kita. Makanya acara ini dikemas dengan warna-warni budaya supaya generasi muda kita lebih mencintai negara ini, mengisinya dengan hal-hal positif, dan menghidupinya dengan fundasi budaya yang sudah diwariskan oleh nenek moyang kita," jelasnya. Selanjutnya beliau mengharapkan agar generasi muda dapat mengisi hari-hari mereka dengan aktivitas-aktivitas yang bernilai pancasilais yang berakar pada budaya setempat.
![]() |
Lurah Pau Yustinus Janta, S.Fil. saat membuka acara pentas seni di Natas Pau Ngawe |
" Ya, untuk anak muda dan anak-anak sekolah harus mampu menghidupi dan menjiwai nilai-nilai pancasila. Nilai-nilai tersebut harus berkolaborasi dengan nilai-nilai budaya setempat. Kita Indonesia, kita Manggarai. Artinya kita mencintai Indonesia serentak juga mencintai Manggarai dengan kearifan lokal yang sudah ada," terangnya. Sementara itu Sr. Mery dari Komunitas biara Dominikas merasa gembira dengan kegiatan ini. "Kami sangat gembira dan bahagia dengan kegiatan ini Pak karena kami kaum religius dilibatkan. Kami ingin ambil bagian dalam mengenang dan merefleksikan bersama momen 77 tahun yang lalu di mana para pendahulu kita telah berjuang untuk memerdekakan bangsa ini. Harapan kami, kiranya generasi muda lebih mencintai tanah air ini, tanah tumpah darah kita dengan belajar tekun dan melestarikan nilai-nilai pancasila dan budaya lokal," katanya. Senada dengan itu, Yohanes Leko ketua RT.10 kelurahan Pau mengatakan bahwa dia sangat gembira karena baru pertama kali dilibatkan dalam acara seperti ini. " Saya gembira karena RT kami baru bertama kali dilibatkan dalam parade seperti ini. Meskipun panas, saya tetap merasa asyik dan semangat. Panas ini tidak ada artinya dengan perjuangan para pahlawan dulu. Kita harus memaknai ini sebagai bentuk penghormatan dan pengorbanan kita terhadap para pahlawan bangsa. Mari kita menimba semangat mereka untuk mengisi kemerdekaan ini," katanya penuh semangat.
SMA Negeri 2 Langke Rembong sebagai bagian dari kelurahan Pau turut mendukung kegiatan ini. Mereka berpartisipasi aktif menyukseskannya. Mereka tampil dengan busana daerah NTT. Mereka yang dipercayakan oleh kepala SMA Negeri 2 Langke Rembong Tarsi Jayagoni, S.Pd tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka tampil maksimal dengan busana yang indah memesona. Panas terik mereka nikmati, dan menganggapnya sebagai bentuk dari rasa cinta tanah air, dan bela negara. Evan Tumbu ketua OSIS SMANDU Langke Rembong yang dipercayakan untuk terlibat dan menjadi pemimpin barisan dalam kegiatan ini mengutarakan perasaannya pada kesempatan ini. "Saya merasa bangga. Saya merasakan adanya roh pemersatu di sini. Persatuan dan kesatuan itu fakta. Dan kegiatan ini adalah buktinya. Kita berasal dari berbagai tempat tapi bisa bersatu di sini. Kita beragam dengan busana daerah yang berbeda tapi kita satu dalam bingkai Indonesia. Ini luar biasa. Panas dikalahkan oleh semangat kebersamaan. Saya menikmati betul suasana kemerdekaan inj," sahutnya penuh semangat. Arlin tak mau kalah dengan Evan. Pemeran Ratu dari Selatan dalam Teater Nera Renceng Smandu tersebut mengatakan bahwa acara ini sangat membantu peserta dan penonton dalam mengenal busana daerah. "Ini sangat bagus. Kita semua dan penonton terbantu untuk lebih mengenal macam-macam motof busana NTT bahkan Indonesia. Meski panas, tetap semangat. Merdeka," pekiknya.
Dalam pentas seni yang berlangsung di Natas Pau Ngawe, kontingen SMA Negeri 2 Langke Rembong tampil memukau. Mereka menghipnotis para penonton. Lenggak-lenggok mereka di atas panggung membuat suasana semakin gegap gempita. Tepukan tangan terdengar dari seluruh sisi panggung. Timur Barat Utara Selatan kompak bertepuk tangan penuh semangat. Fashion show Smandu Langke Rembong memang jadi daya tarik istimewa. Sebelumnya tidak ada rencana untuk lakukan ini. Penampilan kontingen Smandu saat parade membuat panitia berpikir ulang untuk melibatkan Smandu dalam pentas Seni. "Pak guru, kami mohon agar kontingen Smandu bawa acara. Kami minta mereka bawakan acara fashion show di sini. Biar 5 menit saja," pinta anggota panitia yang tidak mau dimediakan namanya. Smandu selalu siap, meskipun spontan. Dan hasilnya luar biasa.
Comments
Post a Comment